15 April 2012

Asinan Betawi

Dulu sewaktu masih tinggal dengan orang tua di Jakarta, bangun tidur siang atau pulang les nari Bali/les berenang sekitar jam 4 sore saya sering makan asinan. Ada dua langganan saya. 1 abang-abang yang lewat depan rumah dan si babe yang mangkal di pojok jalan masuk kerumah saya. Si abang royal dengan kinca & kuahnya, si babe agak pelit tapi asinan mereka sama enaknya. Berhubung cuaca disini sudah mulai bagus (banyak matahari) dan ternyata dilemari dapur saya masih ada kerupuk mie kuning dari Indonesia tahun lalu, saya buatlah Asinan Betawi ini. Saya coba rasanya mendekati asinan asli betawi yang saya kenal. Sayangnya di Belanda ngga ada lokio & daun tikim  (daun kecil2 dengan aroma khas).
Bahan:
Untuk asinan
1 wortel ukuran sedang potong korek api
1 bengkuang ukuran sedang potong korek api
100 gram kol (5 lembar) potong tipis
1 sawi asin siap pakai potong
1 ketimun
50 gram tauge
1 lobak kecil
1 tahu
500 ml air
1 sdm cuka

Kuah asinan
2 siung bawang putih
1 sdm ebi
5 cabai merah
2 cabai rawit
3 sdm cuka
1 sdm gula pasir
2 sdm kacang goreng
100 ml air panas
garam secukupnya

Pelengkap
Kinca (larutkan 200 gram gula merah di 100 ml air, sisihkan)
4 sdm kacang goreng
kerupuk mie kuning secukupnya

Cara membuat:
Kuah Asinan:
  1. Ulek bawang putih, ebi, cabai dan kacang goreng.
  2. Campur dengan air panas, cuka, gula pasir dan garam.
  3. Tergantung selera, bisa ditambah cuka, garam dan gula.
  4. Sisihkan.
Cara membuat:
Isi Asinan:
  1. Potong wortel, bengkuang dan lobak kecil ukuran korek api. Tempatkan dalam wadah, rendam di campuran air dan cuka.
  2. Rajang (potong tipis2) kol dan sawi asin.
  3. Belah ketimun memanjang, buang bijinya, potong-potong.
  4. Bersihkan tauge, sisihkan.
  5. Iris tahu bentuk kotak-kotak.
  6. Tata isi asinan didalam wadah, buang air cuka dari wortel, bengkuang dan lobak, siram dengan kuah asinan.
  7. Taburi dengan kacang tanah goreng.
  8. Tambahkan kinca diatasnya.
  9. Hidangkan dengan kerupuk mie kuning.

Tip:
  • Kacang tanah goreng untuk kuah asinan bisa diganti dengan selai kacang.
  • Kuah asinan versinya si abang-abang yang lewat depan rumah saya lebih kental (lebih banyak isi kacangnya) daripada versi si babe.
  • Si babe selalu menghancurkan kerupuk mie kuning diatas asinan, baru dia tambahkan kinca. Sementara saya selalu membeli 1 kerupuk mie kuning terpisah di si abang. Kerupuk ini dia biarkan utuh dan dituang banyak kuah asinan dan kinca. Supaya bagus dilihat foto diatas saya buat menurut cara sibabe.
  • Menurut saya, asinan paling enak ya dimakan siang-siang, segar!







Tidak ada komentar:

Posting Komentar